Minggu, 22 Juni 2008

AkHwat sEjaTi

Akhwat Sejati

Akhwat sejati tidak dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap.

Akhwat sejati tidak dilihat dari retorikanya ketika aksi, tetapi dilihat dari kebijaksanaannya dalam mengambil keputusan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari banyaknya ia berorganisasi, tetapi sebesar apa tanggungjawabnya dalam menjalankan amanah.

Akhwat sejati tidak dilihat dari kehadirannya dalam syuro', tetapi dilihat dari kontribusinya dalam mencari solusi dari suatu permasalahan.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tasnya yang selalu membawa Al - Qur'an, tetapi dilihat dari hafalan dan pemahamannya akan kandungan Al - Qur'an tersebut.

Akhwat sejati tidak dilihat dari aktivitasnya yang seabrek, tetapi bagaimana ia mampu mengoptimalisasi waktu dengan baik.

Akhwat sejati tidak dilihat dari IP-nya yang cumlaude, tetapi bagaimana ia mengajarkan ilmunya pada umat.

Akhwat sejati tidak dilihat dari tundukan matanya ketika interaksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.

Akhwat sejati tidak dilihat dari partisipasinya dalam menjalankan kegiatan, tetapi dilihat dari keikhlasannya dalam bekerja.

Akhwat sejati tidak dilihat dari sholatnya yang lama, tetapi dilihat dari kedekatannya pada Robb di luar aktivitas sholatnya.

Akhwat sejati tidak dilihat kasih sayangnya pada orang tua dan teman - teman, tetapi dilihat dari besarnya kekuatan cinta pada Ar - Rahman Ar - Rahiim.

Akhwat sejati tidak dilihat dari rutinitas dhuha dan tahajjudnya, tetapi sebanyak apa tetesan air mata penyesalan yang jatuh ketika sujud.

Andakah itu?
Perbanyaklah Istighfar "Wahai Saudaraku"

Rabu, 11 Juni 2008

Time iS goLd

"Time is like gold"

To realize the value of a sister Ask someone who doesn't have one.

To realize the value of ten years: Ask a newly divorced couple.

To realize the value of four years: Ask a graduate.

To realize the value of one year: Ask a student who has failed a final exam.

To realize the value of nine months: Ask a mother who gave birth to a still birth.

To realize the value of one month: Ask a mother who has given birth to a premature baby.

To realize the value of one week: Ask an editor of a weekly newspaper.

To realize the value of one hour: Ask the lovers who are waiting to meet.

To realize the value of one minute: Ask a person who has missed the train, bus or plane.

To realize the value of one-second: Ask a person who has survived an accident...

To realize the value of one millisecond: Ask the person who has won a silver medal in the olympics time waits for no one.

Time is really important to human kind. Even Allah swears with 'time' in the several ayah in Al-Quran. Treasure every moment you have. You will treasure it even more.

PeDe oR e90iS

Pede yang menyimpang berangkat dari sumber motif berupa perasaan yang merasa kurang (feeling of lack) secara berlebihan (excessive). Ketika orang membangun asumsi dasar tentang dirinya bahwa ia tidak memiliki kemampuan potensial yang cukup untuk diolah menjadi keunggulan guna mengalahkan tantangan atau meraih apa yang benar-benar diinginkan, maka perasaan tersebut pada kadar yang terus dibiarkan akan menggumpal bersama keyakinan bahwa untuk mendapatkan seseuatu tidak ada jalan lain lagi kecuali mengambil dari luar. Keyakinan demikian akan menghasilkan praktek yang bertabrakan dengan kepentingan orang lain yang memiliki keyakinan serupa. Di level internal, keyakinan demikian sering membuat orang merasa tidak punya alasan untuk menghargai dirinya secara positif, misalnya saja munculnya perasaan Self-laziness atau "The I cannot attitude".
Pede yang yang menyimpang (cth: ego-centered, dll) juga berangkat dari sumber perasaan yang merasa takut secara berlebihan (feeling of fear). Asumsi personal yang sering dipakai adalah ketika kita mulai merasa bahwa sumber keamanan (penyelesaian masalah) berada di luar diri dan sangat terbatas jumlahnya sehingga sedikit saja tersenggol oleh kepentingan atau keinginan orang lain akan membuat kita merasa sulit memaafkan orang tersebut seumur hidup. Kita menjadi cepat tersinggung dengan letupan amarah yang tidak terkontrol. Rasa takut yang negatif juga sering membuat pagar mental berupa ketakutan menghadapi tantangan yang merupakan risiko hidup. Kedua perasaan itulah yang kemudian menghasilkan kesimpulan rasa rendah diri (inferioritas) yang bisa ditampilkan dalam bentuk perilaku, sifat, atau sikap secara aggressive atau submissive.

Orang yang pede dalam arti 'self confidence' bukanlah orang yang tidak memiliki rasa takut atau rasa kurang tetapi ia memiliki kemampuan bagaimana menguasainya (self mastery) agar tetap berada dalam norma kadar yang bisa dikendalikan. Asumsi dasar yang digunakan berangkat dari perasaan memiliki kemampuan (self-sufficient) untuk mengatasi tantangan dan merealisasikan apa yang diinginkan. Rasa Percaya diri seperti inilah yang sebenarnya kita butuhkan. Bedanya lagi, pede yang terakhir adalah murni berupa pencapaian kualitas hidup yang diraih seseorang melalui proses usaha, sementara pede yang menyimpang bisa kita katakan sebagai limbah yang berarti untuk mencapainya tidak diperlukan proses atau usaha pun.


Kompas


Di dalam diri kita sebenarnya sudah diciptakan kompas (patokan) yang dapat membedakan antara pede yang meyimpang dan pede yang benar-benar kita butuhkan, yaitu:

1.Perasaan (Emotional)
2.Hati (Spiritual)
3.Akal (Intellectual)

Ketiga kompas di atas adalah anugerah (kemampuan potensial). Agar bisa bekerja membantu kita dibutuhkan syarat yaitu menciptakan usaha untuk mencerdaskannya secara terus-menerus.

Perasaan adalah perangkat internal untuk merasakan impuls atau stimuli (godaan & tawaran) yang dapat membedakan bad dan good. Perasaan tidak memiliki mata tetapi lebih banyak memiliki telinga, 'pendengaran' sehingga ketika sensitivitasnya tajam (dicerdaskan) akan membuat orang langsung bisa merasakan mana pede yang good (confidence) di antara pede yang bad (egoism) meskipun tidak kelihatan.

Hati berfungsi untuk memaknai kebenaran hukum alam yang sudah diformalkan atau yang belum. Meskipun manusia bisa meng-elaborasi kebenaran menjadi sekian bentuk sesuai kepentingan masing-masing, tetapi hatilah yang akan berbicara dengan 'suara hati kecil'. Dilihat dari sebutannya saja sudah bisa ditebak mengapa kita jarang mendengarkannya. Sudah lokasinya di dalam, bentuknya kecil selain itu suaranya pun kecil. Kalau tidak dicerdaskan akan membuat telinga kita (perasaan) sulit mendengarkan suara hati apalagi penglihatan.

Akal berfungsi untuk menalar antara materi yang tepat (correct) dan yang tidak tepat (incorrect). Akal memiliki banyak penglihatan sehingga dikatakan 'the window', pintu exit-permit yang bisa menyumbangkan muatan perasaan atau keyakinan. Patut diakui di antara penyebab penyimpangan adalah adanya pengetahuan oleh akal yang tidak bisa menghasilkan pemahaman personal secara definitive antara rasa percaya diri dan egoisme. Pengetahuan yang rancau, abstrak, dan berada pada level umum sulit mendorong kita pada keputusan hidup yang definitif. Walhasil kita berperilaku egois karena egois yang kita pahami adalah egois dalam pengertian rasa percaya diri menurut kita.

Ketiga kompas internal di atas dapat bekerja secara proporsional (saling mendukung-melengkapi) apabila usaha yang kita jalankan dalam rangka mencerdaskan tidak terjadi anak-emas dan anak tiri atau anak yatim. Pengalaman mengajarkan, perlakuan dikotomis atas kompas internal di atas melahirkan sifat, watak dan perilaku yang kontradiktif dan pincang. Ada orang yang sebagian waktunya digunakan berada di tempat ibadah dengan khusuk tetapi giliran punya persoalan air dengan tetangga perasaannya tidak berfungsi secara proporsional.


Beberapa Saran


Penyimpangan adalah persoalan manusiawi dan normal tetapi yang sering bikin abnormal adalah kebablasan yang berkelanjutan dan tidak kita perbaiki. Beberapa materi pembelajaran berikut dapat kita jadikan acuan untuk mempertebal rasa percaya diri agar tidak menyimpang ke praktek yang tidak diinginkan:

1. Kebiasaan
Memiliki kebiasaan untuk mencerdaskan pikiran, perasaan, dan hati adalah kebutuhan mutlak. Tanpa dicerdaskan tidak berarti stabil sebab impuls dan stimuli dunia terus berubah di mana kalau kita tidak diiringi dengan perubahan diri akan mudah terjebak. Pikiran yang dicerdaskan dengan pengetahuan akan memperbaiki sudut pandang yang akan menjadi sumber rasa percaya diri. Perasaan yang dicerdaskan akan memperbaiki pemahaman 'merasakan' apa yang terjadi pada diri sendiri, orang lain dan dunia (wilayah kita). Hati yang dicerdaskan dengan kebiasaan memaknai akan mempertebal keyakinan bahwa semua yang kita lakukan baik atau buruk, kecil atau besar pada akhirnya akan mendapat balasan.
2. Kekuatan
Rasa percaya diri identik dengan kekuatan pribadi (personal power) yang bisa kita bangun dengan menggunakan dua jurus yaitu menyerang dan mempertahankan. Untuk mempertebal rasa percaya diri, jurus menyerang harus kita gunakan untuk melawan kecenderungan internal yang menawarkan godaan untuk menyimpang sementara jurus mempertahankan kita gunakan untuk memperkuat pertahanan dari serangan luar. Penggunaan yang salah dengan membalik fungsi akan memperlemah personal power yang berarti dapat memperlemah rasa percaya diri.
3. Komitmen
Memiliki komitmen untuk merealisasikan gagasan ke tindakan secara sirkulatif bisa mempertebal rasa percaya diri dengan syarat sampai mendapat apa yang disebut 'the moment of truth' atau sampai benar-benar berhasil. Apa yang sering menjadi persoalan adalah kita sering menggunakan ideology 'mencoba' tanpa komitmen sampai berhasil. Ideologi demikian sulit diharapkan bisa mempertebal rasa percaya diri. Bahkan kalau sering gagal lalu kita tinggalkan dengan mengganti yang lain dan akhirnya gagal juga malah akan membuat kita ragu-ragu.
Sekelumit penjelasan di atas hanyalah mewakili dari sekian tampilan monitor sikap, perilaku dan sifat yang awalnya dibedakan pada tingkat sumber motif di dalam. Tidak kelihatan, kecil, dan sering kita anggap tidak membahayakan bagi diri kita apalagi orang lain. Meskipun demikian, Tuhan telah memberikan perangkat yang bisa membenahi sebelum akhirnya tampil di monitor. Di luar ketiga perangkat yang sudah ada, terdapat satu perangkat yang inti, yaitu kemauan.

te9aR menghaDapi tantan9an

TETAP TEGAR MENGHADAPI TANTANGAN

Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadang uang kita banyak kadang sepeserpun kita tidak punya.Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup.

Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup ,kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Ada tiga amalan antara lain : Istiqomah, Istikharah dan Istighfar

1.Istiqomah.

Pengertian Istiqomah itu adalah kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah.

Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad SAW berpesan kepada seseorang seperti dalam Al-Hadits berikut :


Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab, ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah’.” (HR. Muslim).

Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas kenikmatan, ia tidak akan tergoda untuk melakukan kemaksiatan

“Orang seperti itulah yang dipuji Allah SWT dalam Al-Qur-an surat Fushshilat ayat 30 : “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30)

Orang Istiqomah tidak akan merasa takut, hatinya pas dan matap, tidak merasa khawatir,tentram. Tidak akan sedih hatinya , akan selalu bahagia dan senantiasa gembira, hati dan pikirannya merdeka. Hanya Allah yang akan mem backup segalanya. Segala keperluannya, segala kebutuhannya

2.Istikharah.

Istikharah adalah selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.

Nabi SAW pernah bersabda:

”Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari).


Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar

Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda:

”Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya
. (HR.Baihaqi dari Jabir).

Sabda Nabi SAW ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama .

Para pakar barangkali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.

Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat.” (HR. Thabrani dari Anas)

3. Istighfar

Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati.

Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah

Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.


Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristigfar dan bertobat

Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam, kepada kaumnya: “Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud:52).

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW. pernah bersabda : "Setiap anak Adam gemar berbuat salah dan orang terbaik diantara yang bersalah adalah yang bertobat”


Begitu utamanya bertaubat, Rasulullah SAW orang yang telah maksum, dijamin bebas dari semua dosa dan sudah dipastikan oleh Allah masuk kedalam surga , setiap harinya tidak kurang beliau mengucapkan istigfar. Beliau bersabda : "Demi Allah, sesungguhnya aku selalu mohon ampunan kepada Allah sehari semalam lebih dari 70 kali “(HR.Bukhari)

Keutamaan Istigfar

Diantara keutamaan beristigfar menurut penulis , setidaknya ada tujuh antara lain :

  1. Diberi kelapangan dari setiap kesusahan
  2. Diberi jalan keluar dari setiap kesempitan
  3. Diberi rizki yang tidak terduga

Hal ini pernah dijanjikan oleh Rasulullah SAW : "Barangsiapa membanyakkan istigfar niscaya dijadikan Allah baginya kelapangan dari tiap-tiap kesusahan dan jalan keluar dari tia-tiap kesempitan dan dianugerahkan rezeki dari jalan yang tidak diduganya "

( HR. Abu Daud, An Nasai, Ibnu Majah dan Al Hakim).

  1. Keburukannya di rubah menjadi kebaikan


Bagi setiap istigfar, dosa kejahatan dihapus dan diganti dengan pahala kebaikan. Begitu juga taubat , Firman Allah dalam Surat Furqan ayat 70 dinyatakan : “..... Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta mengerjakan amal yang baik, maka Kejahatan mereka di ganti Allah dengan kebajikan . Dan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang”

5. Di jauhkan dari Azab Allah

Seorang ulama Salaf pernah berkata : "Setiap seorang hamba berbuat dosa, bumi tempat ia berdiri meminta keizinan Allah untuk membenamkannya dan langit yang di atas kepalanya nemohon izin juga kepada Allah untuk gugur menimpanya. Tetapi Allah berfirman pada bumi dan langit itu, 'Tahanlah bahaya untuk hamba-Ku dan beri dia waktu. Mungkin dia bertaubat pada-Ku, lalu Aku ampunkan dan mungkin saja dia menggantikan perbuatan buruknya dengan amalan yang baik, lalu Aku gantikan dosanya dengan pahala". Inilah yang dimaksud dengan firman-Nya : "Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi dari terjatuh dan kalau keduanya terjatuh tiada seorangpun yang akan bisa menahan selain DIa “ ( QS Tathir 41 )

6. Diampuni semua dosa-dosanya

Dalam satu hadis Qudsi Allah berfirman : "Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku, berharap dan meminta ampun, niscaya Aku mengampunimu dan tak Ku-pedulikan ( berapa besar dosamu ). Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu (menumpuk) hingga mencapai sejauh mata memandang langit, lalu engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau menjumpai-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan kamu ketika mati berada dalam keadaan tidak berbuat syirik sedikitpun kepada-Ku, niscaya Aku menyambutmu dengan ampunan sepenuh bumi pula."

(HR.Turmuzi).

Siti Aisyah RA pernah bertanya kepada Nabi SAW : "Ya Rasulullah !. Apakah ada umatmu yang nanti dapat masuk surga tanpa hisab ?". Beliau menjawab : "Ada. Yaitu orang yang mengingat dosanya lalu dia menangis". Karena itu Umul Mukminin itu pernah berkata : "Beruntunglah orang yang mendapati istigfar yang banyak dalam catatan amalnya “

Seperti dikatakan oleh Siti Aisyah RA juga , berbahagialah orang yang dalam cacatan amalnya banyak beristigfar. Sebab Rasulullah SAW. bersabda : " Orang yang bertaubat dari dosanya seperti orang yang sama sekali tidak mempunyai dosa".

Orang bijak, juga berpesan : "Sesungguhnya ibadah dalam bentuk taubat adalah salah satu ibadah yang paling disenangi oleh Allah dan paling mulia disisi-Nya. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat". Abu Al Manhal menegaskan : "Tidak ada tetangga yang lebih disukai seorang hamba dalam kuburnya daripada istigfar yang banyak".

7. Di jauhkan dari Siksa Neraka Dan Dimasukkan Ke surga

Para malaikat Muqarrabin memintakan ampunan bagi orang-orang yang bertaubat, lalu mendoakan mereka agar dijauhkan dari siksa neraka dan dimasukan ke dalam surga yang penuh kenikmatan (QS. Ghafir (40) ayat 7-9).

Pernah beberapa orang lelaki menemui ulama besar kota Basrah, Al Hasan Al Basri. Mereka mengeluh, Orang yang pertama mengeluh, karena hidupnya miskin. Orang kedua mengeluh karena sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak. Orang Ketiga mengeluh karena tanah pertaniannya sudah tidak subur lagi. Dan orang yang terakhir mengeluh karena hujan sudah lama tidak turun. Solusi yang diberikan oleh tokoh sufi ini kepada masing-masing orang ialah : "Perbanyaklah istigfar kepada Allah". Diantara mereka ada yang memberanikan diri bertanya : "Wahai Ustadz, kenapa setiap kami bertanya selalu dijawab 'perbanyaklah istigfar kepada Allah". Dengan mantap beliau menjawab : "Tidakkah kalian membaca surah Nuh ayat 10 “Mohon ampunlah kepada Tuhanmu. Sungguh Ia Maha Pengampun. Akan diturunkan-Nya hujan dari langit berlimpahan. Akan diberi-Nya harta kekayaan dan putra-putra. Akan diberi-Nya kamu taman-taman. Dan disediakan-Nya bagimu sungai-sungai." Dalam kesempatan lain Ulama Besar ini banyak mengajak kaumnya : "Perbanyaklah istigfar di rumahmu, di tengah perjalanan, di pasar, ditempat kerja, di pertemuan-pertemuan dan dimana pun dirimu berada saat itu. Sebab engkau tidak akan tahu di tempat manakah turunnya magfirah Allah “

Kiat yang sama juga telah dilakukan oleh Umar bin Khattab RA. Tatkala dalam masa pemerintahannya terjadi paceklik akibat musim kemarau panjang, beliau mengajak rakyatnya berkumpul di lapangan terbuka untuk mengadakan salat istisqa, salat minta hujan. Yang menjadi Imam dan bertindak sebagai khotib ialah Umar sendiri. Khotbahnya cukup pendek. Isinya mengajak mereka untuk banyak beristigfar secara khusyuk dan tawadhu. Dengan ijin Allah, tidak lama kemudian hujanpun turun dengan derasnya”


Tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan TIGA IS di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar

sEiSm0L09!

Gempa Bumi

Apakah gempa itu ?

Gempa adalah pergeseran tiba-tiba dari lapisan tanah di bawah permukaan bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini menjalar menjauhi fokus gempa ke segala arah di dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak atau tidak tergantung pada kekuatan sumber dan jarak fokus, disamping itu juga mutu bangunan dan mutu tanah dimana bangungan berdiri.

Dimanakah gempa terjadi ?

Lapisan litosfir bumi terdiri atas lempeng-lempeng tektonik yang kaku dan terapung di atas batuan yang relatif tidak kaku. Daerah pertemuan dua lempeng atau lebih kita sebut sebagai plate margin atau batas lempeng, disebut juga sesar. Gempa dapat terjadi dimanapun di bumi ini, tetapi umumnya gempa terjadi di sekitar batas lempeng dan banyak didapat sesar aktif disekitar batas lempeng. Titik tertentu di sepanjang sesar tempat dimulainya gempa disebut fokus atau hyposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di atasnya disebut episenter.

Mengapa terjadi gempa ?

Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir, merupakan batuan yang relatif dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya.Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform).

Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Kapan gempa terjadi ?

Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan Lingkaran Api karena banyaknya gunung berapi.

ExPeRienCe

Pengalaman Ibarat Sang Pendaki Gunung

Seorang pendaki sejati tak bosan-bosannya mendaki gunung yang sama berkali-kali.
Mengapa?

Karena ia tahu bagaimana menikmati setiap titian pendakian.
Baginya, tak pernah ada halimun dan kabut yang sama.
Semak dan pepohonan selalu berganti warna.
Awan senantiasa menampakkan lekuk-lekuk baru.

Dan, puncak gunung pun memberikan reguk kebahagiaan yang belum pernah dirasakan.

Kita mungkin telah melalui jalan yang sama antara rumah dan kantor selama bertahun-tahun.

Maukah anda, dalam satu minggu ke depan, menjadikannya sebagai petualangan pribadi seperti pendaki gunung diatas ?
Bila ya, . . . . .amati setiap jarak yang anda tempuh.

Lihatlah wajah-wajah yang anda temui di jalan.
Pepohonan dan daun-daun ditaman kota.
Kios, warung dan toko.

Sinar matahari yang terpantul di kaca gedung tinggi.
Gumpalan asap mobil.
Coretan di tembok-tembok kota.
Apa saja!, semua yang anda jumpai.

Berikan perhatian.
Namun, jangan masukkan kedalam hati demi sebuah penilaian.
Nikmati saja petualangan ini tanpa perlu mengukur baik-buruknya semua itu.
Terima saja ia adanya.

Dan, saat memasuki ruang kerja, bolehlah anda anggap tiba di puncak pendakian.

Maka, kata bosanpun bisa kita lupakan dalam rutinitas sehari-hari.

YM MuLtiUseR

Yahoo Messenger Multiuser


Pernah kah anda membayangkan chatting dengan 2 atau lebih account anda sekaligus. Misal account anda yang satu untuk chat teman bisinis anda. Dan yang lain untuk teman-teman anda, atau juga tujuan yang lainnya.

Pernah kah anda membayangkan chatting dengan 2 atau lebih account anda sekaligus. Misal account anda yang satu untuk chat teman bisinis anda. Dan yang lain untuk teman-teman anda, atau juga tujuan yang lainnya. Bagi yang mempunyai account yang banyak di yahoo mungkin menyukai hal ini :P

Berikut tahapan-tahapannya.

1. Klik start > run > lalu ketik regedit > lalu enter
2. Maka akan keluar jendela Registri Editor
3. Pada jendela sebelah kiri. Pilihlah HKEY_CURRENT_USER
4. Lalu Software > yahoo > pager > test
5. Lalu perhatikanlah jendela sebelah kanan
6. Klik kanan disana dan pilihlah new > DWORD Value > lalu ketik plural > enter
7. Klik ganda file plural tersebut lalu beri nilai 1 didalamnya lalu ok. Lalu tutup jendela Registri Editor tersebut.
8. Maka YM anda pun siap dipakai Multi User

Perlu diingat. Fitur ini diperuntukan untuk program Yahoo Messenger versi 8 keatas. Jadi bagi anda yang belum mempunyai versi baru, silahkan download sendiri disitus resminya...

Terima Kasih, Semoga Berguna

Jumat, 06 Juni 2008

tEmukan KedaMaiaN

Hati Menemukan Kedamaian dengan Mengingat Allah

Menurut penelitian oleh David B Larson dan timnya dari the American National Health Research Center [Pusat Penelitian Kesehatan Nasional Amerika], pembandingan antara orang Amerika yang taat dan yang tidak taat beragama telah menunjukkan hasil yang sangat mengejutkan. Sebagai contoh, dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki keyakinan agama, orang yang taat beragama menderita penyakit jantung 60% lebih sedikit, tingkat bunuh diri 100% lebih rendah, menderita tekanan darah tinggi dengan tingkat yang jauh lebih rendah, dan angka perbandingan ini adalah 7:1 di antara para perokok. 1
Dalam sebuah pengkajian yang diterbitkan dalam International Journal of Psychiatry in Medicine, sebuah sumber ilmiah penting di dunia kedokteran, dilaporkan bahwa orang yang mengaku dirinya tidak berkeyakinan agama menjadi lebih sering sakit dan mempunyai masa hidup lebih pendek. Menurut hasil penelitian tersebut, mereka yang tidak beragama berpeluang dua kali lebih besar menderita penyakit usus-lambung daripada mereka yang beragama, dan tingkat kematian mereka akibat penyakit pernapasan 66% lebih tinggi daripada mereka yang beragama.

Para pakar psikologi yang sekuler cenderung merujuk angka-angka serupa sebagai "dampak kejiwaan". Ini berarti bahwa keyakinan agama meningkatkan semangat orang, dan hal ini berpengaruh baik pada kesehatan. Penjelasan ini mungkin sungguh beralasan, namun sebuah kesimpulan yang lebih mengejutkan muncul ketika orang-orang tersebut diperiksa. Keimanan kepada Allah jauh lebih kuat daripada pengaruh kejiwaan apa pun. Penelitian yang mencakup banyak segi tentang hubungan antara keyakinan agama dan kesehatan jasmani yang dilakukan oleh Dr. Herbert Benson dari Fakultas Kedokteran Harvard telah menghasilkan kesimpulan yang mencengangkan di bidang ini. Walaupun bukan seorang yang beragama, Dr. Benson telah menyimpulkan bahwa ibadah dan keimanan kepada Allah memiliki lebih banyak pengaruh baik pada kesehatan manusia daripada keimanan kepada apa pun yang lain. Benson menyatakan, dia telah menyimpulkan bahwa tidak ada keimanan yang dapat memberikan banyak kedamaian jiwa sebagaimana keimanan kepada Allah. 2

Apa yang mendasari adanya hubungan antara keimanan dan jiwa raga manusia ini? Kesimpulan yang dicapai oleh sang peneliti sekuler Benson adalah, dalam kata-katanya sendiri, bahwa jasmani dan ruhani manusia telah dikendalikan untuk percaya kepada Allah. 3
Kenyataan ini, yang oleh dunia kedokteran pelan-pelan telah mulai diterima, adalah sebuah rahasia yang dinyatakan dalam Al Qur'an dengan kalimat ini "...Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra’d, 13:28). Alasan mengapa orang-orang yang beriman kepada Allah, yang berdoa dan berharap kepada-Nya, lebih sehat secara ruhani dan jasmani adalah karena mereka berperilaku sesuai dengan tujuan penciptaan mereka. Filsafat dan sistem yang tidak selaras dengan penciptaan manusia selalu mengarah pada penderitaan dan ketidakbahagiaan.

Kedokteran modern sekarang sedang mengarah menuju pemahaman tentang kebenaran ini. Seperti kata Patrick Glynn: "Penelitian ilmiah di bidang psikologi selama lebih dari 24 tahun silam telah menunjukkan bahwa, ... keyakinan agama adalah satu di antara sejumlah kaitan paling serasi dari keseluruhan kesehatan jiwa dan kebahagiaan." 4 (HARUN YAHYA)

1. Patrick Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World (California: Prima Publishing: 1997), 80-81.
2. Herbert Benson, and Mark Stark, Timeless Healing (New York: Simon & Schuster: 1996), 203.
3. Ibid., 193.
4. Glynn, God: The Evidence, The Reconciliation of Faith and Reason in a Postsecular World, 60-61.